TUGAS
KONSEP DASAR IPA 2
Pencemaran Air
Dosen Pembimbing : Drs. Sutrisno, M.Pd
Nama : Arif Rahman Hakim
Kelas : PPGT 2012
No
reg : 1815128664
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Air merupakan sumber
kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat
membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi
karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air
sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air
sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah
satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) “air
merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari
segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia sangat
melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal
ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya,
masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan
lainnya.
Air tersebut juga mempunyai
standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam kehidupan sekarang,
adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta
bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber
yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya
bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila
mengkonsumsi air ini.
B. Identifikasi
Masalah
·
Banyak
Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Pencemaran air
·
Banyak Masyarakat
yang tahu penyebab dan akibat pencemaran air
·
Banyak Masyarakat
yang tidak tahu cara mengatasi pencemaran air
·
Banyak Masyarakat
yang tidak tahu cara pengolahan air buangan
C. Rumusan Masalah
·
Apa yang
dimaksud dengn pencemaran air?
·
Apa saja
penyebab dan akibat pencemaran air?
·
Apa saja usaha
mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
·
Bagaimanakah
cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
D.
Tujuan
Penulisan
·
Menyelesaikan
tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA 2
·
Mengetahui
pengertian pencemaran air
·
Mengetahui
penyebab dan akibat pencemaran air
·
Mengetahui usaha
mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia
·
Mengetahiu proses
pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah
pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi
istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran
air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari
pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang.
Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah
ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air
tanah dan pencemaran udara. Dengan
demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam
PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).
Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi
3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek
akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan
definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk
hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur
pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat
rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang
disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam
tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi
pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan
kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian
tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai
batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati
batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai
contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa
air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas
maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri
Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter
kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
B.
Penyebab dan Akibat dari Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan vital bagi
seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus
memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi
jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di samping itu air tidak
boleh mengandung racun maupun zatzat kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak
mengandung bakteri, protozoa ataupun kumankuman penyakit. Oleh karena itu
kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang sangat penting.
Pencemaran air berdampak luas,
misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan,
ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan
asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari
kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar
kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen,
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih
banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri
menurun.
1. Penyebab
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
·
Pembuangan
limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
·
Pembuangan
limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
·
Penggunaan pupuk
dan pestisida yang berlebihan.
·
Terjadinya erosi
yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
·
Penggunaan racun
dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
·
Pembuangan
limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
·
Tumpahan minyak
karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
2. Akibat
Akibat
yang akan ditimbulkan dari pencemaran
air adalah sebagai berikut:
·
Dapat
menyebabkan banjir
Banjir
adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh
air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang
tinggi.
Kekuatan
banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa
lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal
yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan
fenomenakejadian alam “biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hampir di
seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam
urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
·
Erosi
Erosi
adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada
tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup
semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak
sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran
mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang
akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan
limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu
butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap
di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan
mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur
pelayaran.
Erosi
dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk
ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah
melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah,
semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara
serentak.
·
Jalan RE
Martadinata Amblas karena Erosi Bawah Tanah
Amblasnya
Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara dikarenakan erosi di lapisan tanah di bawah
jalan tersebut. “Penyebabnya ada gerusan
dari air yg ada di bawah (jalan tersebut) dan di sekitarnya juga ada tanah yang
dikeruk. Jadi kombinasi air menggerogoti bagian bawah jalan,” kata Hermanto
yang dihubungi di Jakarta, Kamis (16/9).
Dia mengakui selama ini perbaikan hanya dilakukan di lapisan atas Jalan
RE Martadinata, tanpa memperhatikan kondisi tanah di bawah jalan tersebut.
”Selama ini penanganannya hanya pelapisan atas, dan Jalan RE Martadinata baru
saja dilakukan pelapisan atas.
Konstruksi
bawahnya itu beton tapi daya dukungnya berkurang karena air yg menggerogoti,”
katanya. Jalan utama di Jakarta Utara
tersebut amblas karena berbagai faktor antara lain usia jalan yang sudah lebih
dari 10 tahun, curah hujan yang tinggi dan jalan tersebut yang sering tergenang
air. ”Kombinasi air yang menggerogoti bagian bahwa jalan sehingga jalan itu
turun ke bawah ke arah Sungai Ancol,” katanya.
Untuk saat ini, Kementerian PU segera memasang tiang pancang untuk memperkuat
ruas jalan yang amblas tersebut. “Untuk
saat ini, karena dua dari empat jalur yang ambrol, maka kita sekarang memasang
sheet pile atau tiang pancang untuk memperkuat dan mengoptimalkan dua jalur
sisa. Itu kita pasang sekarang karena alat-alatnya sudah ada,” katanya. Hermanto menambahkan pemasangan tiang pancang
tersebut bersifat sementara karena pembangunan kembali ruas jalan yang amblas
tersebut akan dilakukan tahun depan.
Ruas
Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang 100 meter dan
lebar enam meter, amblas ke dalam muara, Kamis. Peninggian jalan yang baru
selesai H-7 lebaran tersebut, sekitar pukul 03.00 WIB ambruk ke dalam muara
yang berada tepat di depan navigasi KPLP
(Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai).
·
Menimbulkan
Bebagai Penyakit
Limbah
dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan
kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan
kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak
dapat terurai secara alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan
hama DDT akan mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun
dalam tubuh konsumen terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat
pencemarnya. Hal ini disebut biomagnifiation (pemekatan hayati).
Senyawa
nitrat dan pospat yang terkandung dalam pupuk apabila terbawa air dan terkumpul
di suatu perairan (misalnya danau, waduk) dapat menimbulkan eutrofikasi, yaitu
terkonsentrasinya mineral di suatu perairan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan
dengan cepat alga dan tumbuhan air seperti enceng gondok dan sejenisnya sehingga
menimbulkan blooming. Jika permukaan air tertutup oleh tumbuhan air, maka
difusi oksigen dan penetrasi cahaya matahari ke dalam air menjadi terhalang. Sementara
tumbuhan air terus-menerus mengambil air dan menguapkannya ke udara, sehingga
mempercepat habisnya cadangan air di tempat tersebut. Alga menjadi kekurangan cahaya,
sehingga laju fotosintesis terganggu.
Makin
sedikit kadar oksigen terlarut menyebabkan kematian organisme air. Pembusukan
oleh organisme pengurai juga makin menipiskan kadar oksigen terlarut. Pengaruh
negatif dari eutrofikasi adalah terjadinya perubahan keseimbangan kehidupan
antara tanaman air dengan hewan air, sehingga beberapa spesies ikan mati.
Menurut laporan hasil penelitian, kandungan nitrat yang tinggi dalam air minum dapat
menyebabkan gangguan sistem peredaran darah pada bayi berumur di bawah 3 bulan.
Penyakit ini disebut blue baby syndrome (gejala bayi biru), ditandai dengan
warna kebiruan pada daerah sekitar bibir dan pada beberapa bagian
tubuh.
C. Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi
Kehidupan Manusia
Upaya
Menanggulangi Pencemaran Air. Pada dasarnya ada lima cara yang dapat dilakukan
dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:
1. Sadar akan kelangsungan
ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar
tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah
pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah
jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan
bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air
lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor,
diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana
banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap
air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun
dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber
air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air
potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan
beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara
penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran
dan Pengrusakan Lingkungan
·
Mengurangi
beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
·
Mengurangi
beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
·
Mengawasi
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
·
Mengembangkan
produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager).
2. Program Rehabilitasi dan
Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
·
Mengoptimalkan
pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
·
Menanggulangi
kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
·
Meningkatkan
konservasi air bawah tanah.
·
Rehabilitasi
dan konservasi keanekaragaman hayati.
3. Tindakan yang Perlu Dilakukan
oleh Masyarakat
·
Tidak
membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
·
Tidak
menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
·
Tidak
menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
·
Tidak
minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
D. Pengolahan
Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran
1. Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan
WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata
penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum.
Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena
dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan
pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamarmandi, dan
lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke
selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air
yang tercemar ke dalambeberapa kolam kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan),
kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang
atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan
pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh
dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.
bebrapa contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai
berikut:
·
Proses
penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang
mengendap atau mengapung.
·
Proses
penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara
biologis
·
Proses
pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau.
·
Untuk
itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin
dihilangkan.
o
Pengendapan,
yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan
fosfor.
o
Adsorbsi,
yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
o
Elektrodialisis,
yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik
o
Osmosis,
yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air
o
Klorinasi,
yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
Tahapan proses pengolahan air
buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung padajenis
limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan
ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian,
tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan
pencemar di dalam air.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air sebagai komponen lingkungan
hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang
kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk
sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta
kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan
dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber
daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural
resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya
alam yang sangat penting maka harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk berbagai manfaat
dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu dikelola
agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan
bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya
agar tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang pembangunan yang
berkelanjutan.
B.
Saran
Air adalah salah satu bentuk materi
dari sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan semua makhluk yang
ada di bumi ini. Manusia dalam menjalankan segala aktivitasnya juga membutuhkan
air. Air yang dapat digunakan dalam kehidupan manusia adalah air yang
kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan
sungguh-sungguh dalam melestarikan dan mengelola sumber daya alam yaitu salah
satunya dalam mengelola air.
Sikap yang harus kita tanamkan dalam
diri kita adalah sikap cinta lingkungan. Sikap tersebut harus di tanamkan dalam
diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru wajib memberikan
pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak didik kita agar mereka mengerti
tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html
0 komentar:
Posting Komentar