TUGAS
INDIVIDU
EVALUASI
PEMBELAJARAN
MAKALAH
PORTOFOLIO
DOSEN
PEMBIMBING : Dra. Maratun Nafiah, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Arif Rahman Hakim
1815128664
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penilaian portofolio merupakan
pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan
untuk dilaksanakan di sekolah. Di beberapa negara maju, portofolio telah
digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas,
daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.
Portofolio dapat
diartikan sebagai kumpulan
hasil evidence atau hasil belajar atau karya peserta didik yang menunjukkan usaha,
perkembangan, prestasi belajar peserta
didik dari waktu
ke waktu dan
dari satu mata pelajaran ke
pelajaran yang lain.
(Sumarna Supranata Muhammad
Hatta, 2004: 27-28).
Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu,
serta pertumbuhan kemampuan peserta
didik.
Dalam prakteknya, portofolio
berusaha dilandasi 4 pilar pendidikan, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to live
together.
1. Learning to do, peserta didik diberdayakan agar mau dan mampu berbuat
untuk memperkaya pengalaman
belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungan
fisik, sosial maupun budaya.
2. Learning to know, peserta didik
diajak untuk mampu
membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.
3. Learning to be, peserta didik
difasilitasi untuk mampu
membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.
4. earning to live together, peserta didik diberi
kesempatan berinteraksi
dengan kelompok yang bervariasi untuk
membentuk kepribadiannya, memahami kemajemukkan dan melahirkan sikap-sikap
positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang di
maksud dengan penilaian portofolio ?
2.
Apakah tujuan
penilaian portofolio ?
3.
Apakah prinsip
penilaian portofolio ?
4.
Apakah fungsi
penilaian portofolio ?
5.
Apakah
perbedaan tes dan penilaian portofolio ?
6.
Bagaimanakah
bentuk penilaian portofolio ?
7.
Bagaimana
prinsip- prinsip khusus untuk mengimplementasikan portofolio ?
8.
Apakah pedoman
penerapan penilaian portofolio ?
9.
Bagaimana
pemilihan isi penilaian portofolio ?
10. Bagaimana cara
menilai portofolio ?
11. Bagaimana
perencanaan portofolio oleh guru ?
12. Apa sajakah
hambatan yang di hadapi dalam penilaian portofolio ?
13. Bagaimana
contoh penilaian portofolio ?
14. Bagaimana
contoh pedoman penskoran untuk portofolio ?
15. Bagaimana
pembobotan penilaian portofolio ?
16. Apakah
keuntungan menggunakan portofolio ?
17. Apakah
keuntungan portofolio di bandingkan model penilaian lainnya ?
18. Apakah isu- isu
teknis tentang penilaian portofolio ?
C.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Mahasiswa
mengetahui pengertian penilaian portofolio.
2.
Mahasiswa
mengetahui tujuan penilaian portofolio.
3.
Mahasiswa
memahami prinsip penilaian portofolio.
4.
Mahasiswa
mengetahui fungsi penilaian portofolio.
5.
Mahasiswa dapat
membedakan tes dan penilaian portofolio.
6.
Mahasiswa
mengetahui bentuk penilaian portofolio.
7.
Mahasiswa
memahami prinsip- prinsip khusus untuk mengimplementasikan portofolio.
8.
Mahasiswa cara
pemilihan isi penilaian portofolio.
9. Mahasiswa
mengetahui cara menilai portofolio.
BAB
II
PEMBAHASAN
Penilaian portofolio lahir dari
pemikiran konstruktivisme yang menganggap inti kegiatan pendidikan adalah
memulai pelajaran dari “apa yang diketahui peserta didik” dan guru berperan
sebagai “fasilisator dan penyedia kondisi”. Teori konstruktivistik memandang
bahwa pengetahuan dibangun
oleh manusia sedikit demi sedikit,
yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas (sempit)
dan tidak sekonyong-konyong. Bagi
konstruktivist, dalam belajar,
yang dipentingkan adalah
bagaimana strategi memperoleh pengetahuan, bukan
seberapa banyak pembelajar
memperoleh pengetahuan. Konstruktivistik memandang
bahwa penilaian merupakan
bagian utuh dari
belajar, untuk itu pembelajaran
dilaksanakan dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut
aktivitas belajar yang
bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata.
Selain itu juga
merupakan upaya menjadikan
sekolah sebagai pusat
kehidupan demokrasi melalui
upaya menghargai terhadap
beragam kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan
dan memperhatikan keragaman peserta didik.
Penilaian portofolio didasarkan pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang
diberikan guru kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui
penilaian portofolio siswa dapat menunjukkan perbedaan kemampuan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dari waktu ke waktu dan atau
dibandingkan dengan hasil karya siswa lain.
Penilaian portofolio dapat terfokus
pada proses belajar mengajar serta dapat memberikan informasi tentang kelebihan
dan kekurangan siswa. Dalam penilaian portofolio siswa memiliki kesempatan yang
lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Pada waktu kita menerapkan penilaian portofolio hendaknya
diperhatikan beberapa hal berikut :
a. Memperhatikan perkembangan pemahaman
siswa pada perode tertentu (misalnya portofolio meliputi pengkopian catatan,
kerangka awal, draft kasar, kritik struktur, dan finalisasi tulisan);
b. Menunjukkan suatu pemahaman dari
banyak konsep dan topic yang diberikan (misalnya portofolio meliputi beberapa
tulisan pendek, uraian singkat);
c. Mendemonstrasikan perbedaan bakat
(misalnya portofolio meliputi hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi
cetak, dan bukan cetak);
d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk
menunjukkan pekerjaan yang original (misalnya portofolio meliputi hasil
produksi artistic / estetik seperti sajak, music, gambar, rencana pelajaran,
videotape);
e. Mendemonstrasikan kegiatan selama
periode waktu tertentu dan merangkum arti dari kegiatan tersebut (misalnya
portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip atau proyek riset dengan
menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal)
f. Mendemonstrasikan kemampuan
menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat tertentu
g. Mendemonstrasikan kemampuan untuk
mengintegrasikan teori dan praktek
h. Merefleksikan nilai-nilai individu,
pandangan dunia baru atau orientasi filosofi.
A.
Tujuan Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan
berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis
portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan antara lain :
1. Menghargai perkembangan yang di
alami siswa
2. Mendokumentasikan proses
pembelajaran yang berlangsung
3. Memberi perhatian pada prestasi
kerja siswa yang terbaik
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil
resiko dan melakukan eksperimental
5. Meningkatkan efektifitas proses
pengajaran
6. Bertukar informasi dengan orang tua
wali siswa dan guru lain
7. Membina dan mempercepat pertumbuhan
konsep diri positif pada siswa
8. Meningkatkan kemampuan melakukan
refleksi diri
9. Membantu siswa dalam merumuskan
tujuan
B.
Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian
portofolio di sekolah antara lain :
a.
Saling percaya (mutual
trust) antara guru dan siswa.
Dalam proses penilaian portofolio
Guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa
sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling
membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama
lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang
memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
b.
Kerahasiaan bersama (confidentiality)
antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan
dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada
pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini,
selain menyangkut etika, juga dapat member dampak negative kepada proses
pendidikan anak siswa.
c.
Milik bersama (joint
ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki
bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati
bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan
bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa
memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung
jawab pada diri mereka.
d.
Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya
berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan
siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan
keberhasilan pembinaan guru.
e.
Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah
hasil kerja yang berhubungan denga tujuan pembelajaran yang relevan dengan
tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
f.
Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan
prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari
catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar,
antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari
penilaian portofolio adalah penilaian hail, yaitu menilai hasil akhir suatu
tugas yang diberikan oleh guru.
C.
Fungsi Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan
tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber
informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari
suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi
sebagai alat untuk melihat:
1.
Perkembangan tanggungjawab siswa
dalam belajar
2.
Perluasan dimensi belajar
3.
Pembaharuan kembali proses
belajar-menagajar
4.
Penekanan pada pengembangan padangan
siswa dalam belajar.
D.
Perbedaan Tes dan Penilaian
Portofolio
No
|
Tes
|
Portofolio
|
1.
|
Menilai
siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
|
Menilai
siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan denga kinerja
yang dinilai.
|
2.
|
Yang
menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
|
Siswa
turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai
tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran.
|
3.
|
Menilai
semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
|
Menilai
setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan
juga faktor perbedaan individual.
|
4.
|
Proses
penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama terutama antara guru, siswa
dan orang tua).
|
Mewujudkan
proses penilaian yang kolaboratif.
|
5.
|
Penilaian
diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu tujuan.
|
Siswa
menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
|
6.
|
Yang
mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
|
Yang
mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi kemajuan, usaha, dan
pencapaian.
|
7.
|
Terpisah
antara kegiatan pembelajaran, testing dan pengajaran.
|
Terkait
erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran.
|
Penilaian portofolio memiliki
kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja
siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan
belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat
evaluasi adalah sebagai berikut:
E. Bentuk Portofolio
Menurut Nitko, secara umum penilaian
portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:
1)
Portofolio ideal (ideal portofolio)
2)
Portofolio penampilan (show portofolio)
3)
Porofolio dokumentasi (documentary portofolio)
4)
Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5)
Portofolio kelas (classroom portofolio)
Sedangkan menurut Fosters dan
Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a. Portofolio kerja (working portofolio)
Portofolio kerja adalah usaha
mandiri yang telah dilakukan siswa atau usaha bersama dari kelompok siswa.
Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio
antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik
yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara
atau yang berbeda disajika kepada siswa siswa boleh memilih tugas-tugas yang
dianggap cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus
dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam mengerjakan
tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan data tentang:
· Cara siswa mengorganisasi dan
mengelola kerja
· Ditunjukkan melalui prestasi belajar
siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian
siswa dan portofolio jenis ini digunakan
dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru mengenal kemajuan
siswa dan memungkinkan guru menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan,
kelebihan serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b.
Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah
koleksi hasil kerja siswa yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti
portofolio kerja yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi
portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam
penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari
sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya
berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk
menghasilkan karya tertentu. Portofolio dokumentasi dalam penilaian portofolio
bahasa inggris, misalnya mungkin tidak hanya berisi tentang hasil akhir tulisan
siswa, tetapi juga berbagai macam draf
dan komentar siswa tentang hasil tersebut. Draf dan komentar siswa harus
dipilih untuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkan siswa.
Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses penilaian, dan guru dapat
menggunakannya sebagai bahan penilaian dan pengkajian tentang bagaimana siswa
merencanakan, dan menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis. Kegunaan
portofolio dokumentasi sebagai sumber portofolio bergantung pada:
·
Bagaimana hasil karya siswa
berhubungan dengan indicator hasil belajar yang telah diterapkan, dan
·
Isi penilaian portofolio yang
dihasilkan siswa menunjukan kelemahan dan kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus
menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan indicator
pencapaian haisil belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini,
kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan indicator pencapaian hasil
belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving sebagai salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika misalnya, tetapi
kegiatan belajar mengajar dikelas hanya memfokuskan pada latihan menghitung,
maka hasil kerja siswa tidak akan menunjukan hasil kerja yang berkaitan
dengan problem solving sebagai bagian
dari documentary portofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c.
Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk memilih
hal-hal yang paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa.
Portofolio pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik yang
dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio
pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan
pekerjaan siswa. Portofolio pertunjukan di gunakan untuk tujuan seperti seleksi,
sertifikasi, maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat
memerlukan perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar
diperhatikan oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu apakah
skor yang diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten.
d. Perencanaan
Portofolio Pertunjukan
Portofolio pertunjukan dirancang
untuk menunjukan hasil kerja siswa yang terbaik dalam satu tujuan pembelajaran atau dalam kurun waktu
tertentu. Portofolio pertunjukan sangat berguna untuk penilaian sumatif yang
bergantung :
Ø Seberapa
baik isi portofolio mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
Ø Seberapa
baik hasil kerja siswa telah menujukan kemampuan siswa yang sebenarnya
Penilaian portofolio haruslah
menunjukan kemampuan siswa yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
kurikulum, yaitu hasil kerja peserta didik harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan hasil belajar yang telah ditetapkan.
Tidaklah mudah menjawab pertanyaan
seberapa banyak hasil pekerjaan siswa dapat menunjukkan kemampuan peserta didik
sesuai dengan cakupan yang dituntut oleh kurikulum. Edward Haertel menyarankan
untuk menggunakan prinsip nilai tambah “value-added
principel” yaitu para pengembang portofolio memilih hasil kerja peserta
didik dan bertanya: “Informasi apa yang akan bertambah apabila suatu hasil
kerja siswa akan dimasukkan sebagai bahan penelitian?jika jawabannya tidak ada
untuk beberapa hasil kerja siswa, maka kurikulum telah tercapai.
Jika dalam portofolio dimasukkan untuk menjawab
penilaian yang akan valid tentang kemampuan peserta didik dalam bidang
tertentu, maka faktanya tidak boleh dicampur dengan hal-hal yang tidak ada
kaitannya dengan kemampuan peserta didik dalam bidang tertentu. Tugas
portofolio dirancang untuk menilai kemampuan matematika misalnya, maka isi
portofolio tidak akan menyangkut penilaian kemampuan membaca (reading ability).
- Portofolio
pertunjukan hanya menunjukan hasil kerja terbaik dan hanya menunjukan hasil
akhir
- Portofolio
menunjukan harus menggambarkan kurikulum dan menunjukkan hasil kerja sendiri
F.
Prinsip-prinsip khusus
untuk mengimplementasikan
penilaian portofolio
Untuk keberhasilan
penilaian portofolio, ada
sejumlah prinsip yang
harus dipegang teguh oleh guru, yaitu:
1. Akurasi data, artinya karya siswa
yang dapat dijadikan portofolio adalah kumpulan
dokumen peserta didik
pada tahun pelajaran
yang sedang berlangsung.
2. Ketepatan waktu,
artinya karya anak
dibuat berdasarkan tahapan indicator yang
harus dipelajari, jangan
samapi ditumpuk diakhir
atau dikerjakan dalam satu waktu, tetapi dipetakan dalam kurun semester.
3. Kelengkapan informasi, artinya evidence yang dikumpulkan anak lengkap mulai dari
apa yang dipelajari,
apa yang pernah
dikerjakan, berikut lembar kerja
dan hasil-hasil pekerjaan yang dikerjakan.
4. Keterbacaan dokumen, artinya dokumen portofolio harus dalam keadaan yang jelas
terbaca, sehingga setiap
saat diperlukan dapat
segera diperoleh informasinya.
5. Kepraktisan dokumen,
artinya karya siswa
yang beragam bentuk
harus disesuaikan dalam satu bendelan atau satu set bendelan.
6. Perencanaan. Kemungkinan siswa
dapat menghasilkan banyak evidence maka guru harus merencanakan secara
cermat, kapan? Pada materi yang mana? Berapa banyak? Evidence menjadi tagihan bagi anak.
7. Penataan dokumen.
Untuk kepentingan penggunaan
dokumen, maka guru menata
evidence apakah berdasarkan
kelompok evidence, atau berdasar
waktu pengumpulan atau kategori lainnya.
8. Pengadministrasian
dokumen. Setiap
karya yang mendukung
terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik
harus dicatat dalam
buku harian anak atau buku
catatan nilai anak.
9. Serangkaian gagasan yang diperlukan
guru ketika mereka merancang penilaian portofolio. Gagasan ini mencakup tujuan
portofolio, isi, seleksi dan penilaian. Ringkasan check list tentang merancang penilaian portofolio juga disajikan di
bagian akhir.
1.
Penentuan Tujuan
Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan tujuan
penilaian porfolio adalah sebagai:
a. Guru harus menentukan tujuan
portofolio, apakah guru akan memantau proses atau mengevaluasi hasil akhir (product)
b.
Guru harus menetapkan apakah
penggunaan portofolio untuk proses mengajar atau sebagai alat untuk penilaian.
c.
Guru harus menetapkan apakah
portofolio dilakuakan dalam memantau perkembangan siswa ataukah guru hanya
bermaksud mengoleksi hasil kerja siswa.
d.
Penentuan tujuan portofolio akan
sangat berpengaruh terhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofolio
kerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaian portofolio
pertunjukkan)
e.
Jika guru ingin mengevaluasi baik
proses maupun hasil portofolio siswa, mungkin guru akan menggunakan portofolio
dokumentasi.
f.
Guru harus menentukan pihak yang
akan terjadi audience dan untuk
apakah portofolio digunakan? Apakah portofolio digunakan untuk menunjukkan
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung kepada orang tua, penilaian
pada akhir tahun pelajaran, pada akhir jenjang pendidikan, atau untuk memantau
sistem.
Bagaimana anda menjawab keenam hal
tersebut di atas akan berpengaruh pada isi dan seleksi portofolio kriteria yang
digunakan untk melaporkan hasil belajar yang dicapai siswa.
2.
Isi Portofolio
Beberapa hal yang sangat penting
dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
a. Guru harus menentukan apakah isi
portofolio yang akan dilaksanakan.
b. Guru harus menentukn relevansi
antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai. Apakah penilaian diri
(self assesment), open ended, essay, audio akan digunakan
sebagai bagian penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil
kerjasama siswa?
c. Guru harus menunjukkan hubungan
antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan daam Kompetensi Berbasis
Kompetensi.
d. Guru harus menunjukkan seberapa
banyak portofolio akan digunakan sebagai bahan penilaian? Akankah portofolio
berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau hanya berisi hasil
karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa yang terpilih dapat menunjukkan
kompetensi dasar dan atau indikator pencapaian hasil belajar yang telah
ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
3.
Seleksi
Beberapa hal yang sangat penting dalam evaluasi hasil
belajar siswa untuk portofolio adalah sebagai berikut:
a. Guru harus menentukan pihak yang
melakukan seleksi terhadap hasil karya siswa. Apakah siswa atau guru yang akan
bertanggung jawab dalam melakuakn seleksi hasil karya siswa? Apakah siswa
bekerjasama dengan guru dalam melakukan seleksi hasil karya siswa?
b. Guru harus menentuka cara
penseleksian terhadap hasil karya siswa?
c. Guru harus menetukan dengan cara
apakah pemilihan hasil karya siswa dilakukan, khususnya dalam rangka
meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri? Apakah guru akan mengembangkan
prosedur untuk melaksanakan seleksi? Dapatkah anda menggunakan proses selksi
ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
d. Guru harus menentukan
prosespenilaian portofolio di kelas. Sistem apakah yang digunakan untuk
melaksanakan portofolio? Siapakah yang memiliki aksis ke portofolio dan kapan?
(Lihat penilaian porofolio dokumnetasi). Dapatkah guru menggunakan proses ini
untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
4.
Pengamatan dan Penilaian
Beberapa hal yang penting dalam
pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut:
a. Guru harus membedakan antara
penilian portofolio secara individual dan secara kelompok. Untuk memahami hal
ini perhatikan kembali bab tentang penilaian portofolio dokumentasi dan
penilaian portofolio pertunjukan.
b. Guru harus membuat penilaian
portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar maupun dengan indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
c. Guru harus membuat penilaian
portoflolio individu dan kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d. Guru harus memastikan dengan benar
kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang digunakan
untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu
e. Kriteria yang dikebangkan harus
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f. Kriteria yang dikembangkan harus
mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai
kemampuan yang baik.
g. Kriteria yang dikembangkan juga
harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, atau pun pihak lain
sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
h. Kriteria penilaian haruslah terbebas
dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik untuk
laki-laki atau sebaliknya.
i. Kriteria penilaian harus dapat
digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pegertian
yang sama untuk hasil kerja yang sama.
5.
Penempatan Siswa dalam Peta
Kemampuan
a. Guru harus membedakan antara laporan
siswa dalam bentuk kedudukan mereka dalam garis kontinum atau kedudukan mereka
dalam peta kemampuan.
b. Guru harus membedakan antara
estimasi objektif dan estimasi subjektif dalam penilaian portofolio.
G. Pedoman
Penerapan Penilaian Portofolio
1. Pedoman Penerapan
Dalam penerapan portofolio, beberapa hal berikut ini perlu
diperhatikan:
a. Menerapkan pembelajaran siswa
b. Memperjelas apa yang dikerjakan oleh siswa
c. Memisahkan dan membedakan dokumen komulatif siswa
d. Mengamati pekerjaan siswa yang tersirat dan tersurat dalam
kegiatan
e. Merasionalkan
2. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Memastikan bahwa siswa memiliki berkas
portofolio
1) Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu
dikumpulkan
2) Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dari hasil: pekerjaannya
3) Menentukan kriteria penilaian yang digunakan
4) Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya sendiri secara
berkelanjutan
5) Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio
6) Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio
b.
Bahan Penelitian
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan- penilaian
portofolio disekolah antara lain sebagai
berikut:
1) penghargaan tertulis
2) penghargaan lisan
3) hasil kerja biasa clan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh
siswa '
4) daftar ringkasan hasil pekerjaan
5) catatan sebagai peserta dalam suatu kerja, kelompok '
6) contoh hasil pekerjaan .
7) catatan/laporan dari pihak yang relevan
8) daftar keha.diran .
9) hasil ujian/tes
10) presentase tugas, yang telah selesai
dikerjakan
Bahan-bahan tersebut dapat dipilih dan ditentukan yang
dipandang relevan. saja dan dapat pula dengan berbagai bahan lain apabila
dipandang relevan dan perlu. Untuk menentukan bahan apa saja yang perlu
dikumpulkan, ada dua pertanyaan pokok yang harus dijawab, yaitu:
· Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi tentang
perkembangan yang dalam siswa?
· Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi yang
bermanfaat dalam dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kurikulum
dan pengajaran?
Guru
diharapkan tidak menentukan secara sepihak dalam menentukan bahan penilaian
tersebut, tetapi dengan ikut melibatkan siswa, dengan melalui proses diskusi.
Melalui proses diskusi tersebut, perlu dicapai kesepakatan bersama tentang
bahan yang perlu dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan kriteria penilaiannya.
Hal ini penting supaya siswa mempunyai kesempatan untuk menyatakan kesulitan
atau masalah yang mungkin mereka hadapi ketika mengumpulkan bahan-bahan
tersebut. Namun yang lebih penting dari itu, proses pengambilan keputusan
dengan diskusi semacam ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri
siswa untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya
perlu ditentukan juga bobot penilaian untuk masing-masing bahan yang ditentukan
perlu dikumpulkan, dan cara penilaiannya. Hal ini pun perlu dikomunikasikan dan
dimintakan tanggapan siswa.
H.
Pemilihan Isi
Portofolio
Beberapa
hal yang sangat penting dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai
berikut :
a) Guru harus
menentukan apakah isi portofolio yang akan dilaksanakan.
b) Guru harus
menentukan relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai.
Apakah penilaian diri (self assesment), open ended, esai, audio, akan digunakan
sebagai penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil kerjasama
siswa?
c) Guru harus
menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi
dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
d) Guru harus
menunjukkan sebarapa banyak portofolio akan digunakan sabagai bhan penilaian?
Akankah portofolio berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau
hanya berisi hasil karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa atau karya
siswa yang terpilih dapat menunjukkan kompetensi dasar dan atau indikator
pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum berbasis
kompetensi.
Selain itu ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan isi portofolio,
misalnya: siapa yang memilih, bagaimana memilih, bagaimana melibatkan siswa,
bagaimana peranan guru, bagaimana kriteria eksternal, kapan harus dipilih, apa
yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi.
I. Menilai Portofolio
Beberapa
hal yang sangat penting dalam pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut :
a) Guru harus membedakan antara penilaian portofolio secara
individual dan secara kelompok.
b) Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai mungkin
dengan kompetensi dasar meupun dengan indikator pencapaian hasil belajar yang
telah ditentukan.
c) Guru harus membuat penilaian portofolio individu dan
kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil
belajar yang telah ditentukan.
d) Guru harus memastikan dengan benar kriteria yang akan
digunakan dalam penilaian portofolio baik yang akan digunakan untuk kelompok
maupun untuk siswa secara individu.
e) Kriteria yang dikembangkan harus sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar.
f) Kriteria yang dikembangkan harus
mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan
yang baik.
g) Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan
kepada siswa, orang tua, ataupun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah
memahami kriteria yang dimaksud.
h) Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis
kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik laki-laki atau sebaliknya.
i) Kriteria penilaian harus dapat
digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pengertian
yang sama untuk hasil kerja yang sama.
Untuk
menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci)
penilaian. Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada
keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi
lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam
isi portofolio. Salah satu cara penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik,
adalah cara dengan menggunakan kriteria berikut.
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
·
Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi
portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
·
Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah,
menganalisis, mencari pola, dsb?
·
Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk
menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?
·
Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam
pemecahan masalah atau penyelidikannya?
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
·
Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan
dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep
aatau kaidah tertentu?
·
Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan
siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
·
Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa
terhadap pelajaran yang bersangkutan?
·
Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa
subpokok bahasan?
3. Keragaman pendekatan
·
Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa
menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
·
Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa
melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
·
J. Perencanaan Portofolio oleh Guru
Untuk
menugasi siswa membuat portofolio, guru perlu membuat persiapan
sebagai berikut.
1. Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio
yang Anda tugaskan itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian
kemajuan atau perkembangan kompetensi siswa.
2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas
kinerja untuk portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam
kurikulum.
3. Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa
yang harus terdapat di dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang
untuk dimasukkan jika siswa berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat
memberikan tambahan petunjuk tentang kompetensi siswa.
4. Menentukan format portofolio: Guru harus menentukan format
portofolio agar kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.
5. Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang
sangat berat bagi guru, maka “panjang” portofolio perlu dibatasi.
6. Menentukan rubrik: Sebelum portofolio mulai dibuat oleh
siswa, guru harus sudah membuat atau mempunyai rubrik (pedoan penskoran)
portofolio.
K. Hambatan Penilaian
Portofolio
Ada beberapa hambatan dalam penilaian portofolio
di sekolah. Hambatan- hambatan tersebut dapat terjadi dalam kondisi-kondisi,
antara lain sebagai berikut:
a) Apabila guru
memiliki kecenderungan untuk memperlihatkan hanya pencapaian akhir.
Jika hal
ini terjadi, berarti proses tidak
mendapat"' perhatian sewajarnya. Dengan demikian, siswapun akan hanya
berorientasi pada pencapaian akhir
semata dengan kecenderungan melakukan berbagai upaya dan strategi dan bahkan
mungkin dengan menghalalkan segala cara.
Dengan demikian, penggunaan penilaian
portofolio dalam hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku siswa, yang
sebenarnya diharapkan dapat
terjadi dengan menjalani dan, mengalami
proses pcmbelajarannya.
b) Apabila guru dari siswa terjebak
dalam suasana hubungan ‘top-down’.
Jika kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang.
Pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia penurun dan mengikuti perintah.
Suasana pembelajaran akan tidak bergairah. Segala sesuatu yang berlangsung
dalam kelas akan sangat bergantung kepada guru. Pada akhirnya, pendidikan
sekolah hanya akan menghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memiliki
inisiatif dan kreativitas
c) Penyediaan format yang digunakan
secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Siswa akan terjerumus ke dalam
suasana yang kaku dan mematikan, yang pada akibatnya juga akan mematikan
kreativitas.
d) Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang
memadai, bila jumlah siswa cukup besar.
.
L.
Contoh Portofolio
Assesment
1. Contoh Tugas untuk
Membuat Portofolio “Karya Terbaik”
Kumpulkan dalam satu bendel tugas-tugas yang telah kamu buat
selama satu semester baik berupa makalah, laporan kunjungan, atau
artikel-artikel ilmiah untuk menunjukkan karya terbaik kamu. Jelaskan mengapa
masing-masing merupakan karya terbaik kamu.
2. Contoh Tugas untuk
Membuat Portofolio Perkembangan atau Kemajuan Belajar
a. Tuliskan pengalamanmu belajar Biologi selama
satu semester terakhir meliputi hal-hal yang menarik dan hal-hal yang tidak
menarik, serta pengetahuan kamu tentang kegunaan Biologi dalam kehidupan atau
dalam hal-hal lain. Tuliskan pula kesulitan-kesulitan yang kamu alami selama
mempelajari Biologi satu semester terakhir dan kemukakan usahamu untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu
kamu dalam menulis portofolio perkembanganmu antara lain :
Ø Hal-hal apa yang kamu anggap menarik selama kamu mempelajari
Biologi satu semester ini?
Ø Hal-hal apa yang kamu anggap tidak menarik selama kamu mempelajari
Biologi satu semester ini?
Ø Kesulitan-kesulitan apa yang kamu temui selama satu semester ini?
Ø Usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Ø Apa yang masih ingin kamu pelajari lebih lanjut pada semester
depan?
b. Tuliskan penilaianmu
terhadap kemajuan-kemajuan yang kamu alami selama satu semester belajar Biologi
meliputi kelebihan dan kekurangan kamu.
3. Contoh Tugas untuk
Membuat Portofolio Proyek
a. Tugas Membuat
Dokumentasi
Kunjungi tempat-tempat
yang dapat memberi kamu informasi tentang berbagai macam tumbuhan baik tumbuhan
tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah. Beberapa tempat yang dapat
dijadikan referensi untuk dikunjungi antara lain :
Ø Taman Balekambang
Ø Balai Penelitian Tanaman Obat
Ø Bumi Perkemahan Segoro Gunung
Ø Jejamuran (Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Merang)
Ø Dan lain-lain
Buatlah
uraian tentang hasil kunjunganmu yang mencakup : nama pengumpul informasi,
tanggal pengumpulan informasi, tempat mendapatkan informasi, sumber informasi,
masalah yang diselidiki, informasi yang terkumpul, dan kesimpulanmu mengenai
masalah tersebut. Dokumentasikan semua yang didapat dari kegiatan kunjunganmu.
b. Tugas Melakukan
Wawancara
Kunjungilah
Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu dan lakukan wawancara dengan pejabat
berwenang mengenai “Budidaya Tanaman Obat dan Pengembangan Potensi Tanaman Obat
di Masyarakat”. Buatlah uraian mengenai masalah tersebut yang mencakup : nama
pewawancara, tanggal wawancara, masalah yang diselidiki, maksud wawancara,
identitas pejabat yang diwawancarai, informasi tentang budidaya tanaman obat,
tanggapan pejabat tersebut atas maksud wawancara, serta kesimpulan dan saran
kamu.
M.
Contoh Pedoman
Penskoran untuk Portofolio
Ada
bermacam-macam bentuk pedoman penskoran untuk menilai portofolio. Berikut ini
disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
Ø Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi
portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
Ø Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah,
menganalisis, mencari pola, dsb?
Ø Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar
untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?
Ø Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam
pemecahan masalah atau penyelidikannya?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya
indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
Ø Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan
dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep
aatau kaidah tertentu?
Ø Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan
siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
Ø Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa
terhadap pelajaran yang bersangkutan?
Ø Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa
subpokok bahasan?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya
indikator yang dipenuhi.
Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3,
4]
3. Keragaman pendekatan
Ø Apakah ada petunjuk yang kuat atau
bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
Ø Apakah ada petunjuk yang kuat atau
bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
[Besarnya skor sama dengan dua kali
banyaknya indikator yang
dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin:
0, 2, 4]
Contoh 2
Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam
Biologi
Aspek Indikator Skor
· Menunjukkan pemahaman tentang semua
konsep dan prinsip Biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus
dipecahkannya. Menggunakan istilah dan pemecahan yang sesuai. Melaksanakan
pengetahuan dari konsep yang relevan dengan lengkap dan benar ( 4 )
· Menunjukkan bahwa siswa memahami
hampir semua konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang
harus dipecahkannya. Menggunakan istilah dan konsep biologi yang hampir betul.
Melaksanakan pengeahuan dari konsep yang relevan dengan lengkap, tetapi ada
ketidaksesuaian dalam hasil. ( 3 )
· Menunjukkan bahwa siswa memahami
sebagian konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus
dipecahkannya. Berbuat kesalahan yang agak serius dalam prosesnya. ( 2 )
· Tampak bahwa pemahamannnya sangat
terbatas tentang konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah
yang harus dipecahkannya. Keliru atau tidak dapat menggunakan pengetahuan atau
konsep biologi sebagaimana yang seharusnya. Berbuat kekeliruan parah dalam
proses/praktiknya. ( 1 )
Aspek Indikator Skor
Pengetahuan biologi
· Menggunakan informasi yang relevan
dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi
semua unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan
yang ada antara unsur-unsur itu.
· Mencerminkan penggunaan strategi
yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang
digunakan jelas dan lengkap prosesnya. Strategi (4)
· Menggunakan informasi yang relevan
dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi
sebagian besar unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu
hubungan yang ada antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang
cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang
digunakan jelas dan hampir lengkap prosesnya. (3)
·
Berhasil mengidentifikasi beberapa
unsur penting di dalam masalah, tetapi tampak bahwa siswa hampir tidak tahu
hubungan yang ada antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang
cocok, tetapi pemecahan masalah yang dilakukannya tidak sistematis dan tidak
lengkap. (2)
·
Menggunakan informasi yang toidak
relevan. Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah yang
harus dipecahkannya. Menggunakan strategi yang tidak cocok. Tidak ada kejelasan
tentang strategi yang digunanaknnya. Penyelesaian masalah yang dibuatnya tidak
sistematik dan tidak selesai. (1)
· Tidak memahami konsep dan prinsip
biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. (0)
Strategi
· Ada usaha menggunakan informasi yang
tidak relevan. Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah
yang harus dipecahkannya.
· Mungkin menulis masalah yang harus dipecahkannya.
Tetapi tidak mampu berusaha memecahkannya. (0)
· Memberikan tanggapan yang lengkap,
serta uraian yang jelas dan tidak meragukan. Membuat ganbar atau diagram yang
cocok dan lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen
yang logis dan lengkap. Memberikan contoh atau contoh-kontra. (4)
· Memberikan tanggapan yang agak
lengkap, serta uraian yang jelas. Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan
agak lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang
logis, tetapi agak kurang lengkap. (3)
· Membuat langkah yang benar dalam
memecahkan masalah, tetapi belum selesai. Di samping itu, penjelasannya agak
tidak jelas. Membuat gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas. Uraian
yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami. Argumennya tidak lengkap atau
kurang logis. (2)
· Membuat sedikit langkah yang benar
dalam memecahkan masalah. Langkah yang lain sulit diikuti. Membuat diagram atau
ganmabar yang salah (tidak relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya).
(1)
Komunikasi
· Tidak dapat mengutarakan maksudnya.
Kalimatnya tidak menggambarkan masalah yang harus dipecahkannya. Membuat gambar
yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus dipecahkannya.
(0)
N. Pembobotan Nilai Portofolio
Pelaksanaan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut dilaksanakannya penilaian dengan
berbagai bentuk. Satu di anmtaranya adalah penilaian dengan penugasan membuat
portofoilo. Berbagai bentuk penilaian itu lazimnya mempunyai bobot yang
berbeda. Akan tetapi bobot setiap bentuk pernilaian tidak dapat ditentukan
secara seragam, karena kedudukan penilaian dengan portfolio dalam suatu
pembelajaran mungkin tergantung pads jenis
menginformasikan pengajaran
mata pelajaran Sebagai contoh: Bobot portofolio untuk mata pelajaran
olah raga mungkin berbeda dengan nilai portofolio pada mata pelajaran sejarah
atau Biologi.
O. Keuntungan
menggunakan penilaian portofolio
a. Beberapa keuntungan penilaian
portofolio adalah:
1. Mampu merefleksikan
perubahan penting dalam
proses kemampuan intelektual
peserta didik dari waktu ke waktu;
2. Menunjukkan
prestasi akademik dan memotret kompetensi peserta didik;
3. Mampu memfokuskan
pada kepentingan dan proses kemampuan belajar-mengajar serta praktis
tentang kelebihan dan kekurangan
peserta didik.
b. Adapun manfaat penilaian
portofolio adalah:
1.
Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih
jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas
2.
Portofolio dapat merupakan
catatan penilaian yang
sesuai dengan program
pembelajaran yang baik
3.
Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan
siswa
4.
Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
5.
Penggunaan
portofolio penilaian
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menunjukkan keunggulan
dirinya, bukan kekurangan
atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6.
Penggunaan
portofolio penilaian mencerminkan
pengakuan atas bervariasinya gaya
belajar siswa.
7.
Portofolio
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berperan
aktif dalam penilaian hasil belajar
8.
Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa
9.
Portofolio
membantu guru dalam
mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan
pembelajaran
10.
Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk
berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang
bersangkutan.
11.
Portofolio
membantu pihak luar
untuk menilai program
pembelajaran yang bersangkutan
P. Keunggulan
penilaian portofolio dibandingkan
dengan model penilaian lainnya
Keunggulan penilaian portofolio adalah:
1. Perubahan paradigma
penilaian. Penilaian portofolio
memberikan pengertian yang lebih
bermakna tentang perubahan
perilaku peserta didik.
2. Akuntabilitas. Portofolio
dapat dijadikan sebagai
salah satu perwujudan penilaian yang
bertanggung jawab kepada konstituen
(peserta didik, orang tua,
sekolah, dan masyarakat).
3. Peserta didik
sebagai individu dan
peran aktif peserta
didik. Ini adalah ciri
khas penilaian portofolio,
dimana guru dapat menilai
siswa sebagai individud engan
sejuta keunikan.
4. Identifikasi. Menolong
guru untuk mendokumentasikan kebutuhan
dan asset komunitas yang berminat.
5. Keterlibatan orang
tua dan masyarakat.
Melibatkan banyak pihak, termasuk orang tua dan masyarakat dalam prosesnya.
6. Penilaian diri. Memungkinkan bagi
peserta didik melalukan penilaian diri sendiri, refleksi, dan pemikiran yang
kritis.
7. Penilaian yang
fleksibel. Akan sangat
bergantung pada indikator pencapaian hasil belajar yang telah
ditentukan.
8. Tanggungjawab bersama. Memungkinkan guru
dan peserta didik
secara bersama-sama bertanggungjawab untuk merancang proses pembelajaran
dan mengevaluasi kemauan
sesuai dengan kompetensi
yang harus dikuasai.
9. Keadilan. Dengan “sejuta keunikan”,
portofolio merupakan alat penilaian yang adil.
10. Ada kriteria penilaian. Hasil
pekerjaan peserta didik akan dinilai semata-mata berdasarkan kriteria yang relevan dengan penampilan mereka.
Q. Isu-isu
Teknis tentang Portofolio
1. Validitas
Portofolio
Validitas dalam asesmen portofolio mengacu kepada bukti yang
tersedia untuk interpretasi asesmen dan konsekuensi potensial dalam pemanfaatan
asesmen (Klenowski,
2002).
Semua asesmen pada dasarnya berdasarkan
sampling perilaku atau kinerja yang digunakan untuk generalisasi ke
‘semesta perilaku’ (Nuttal, dalam Klenowski, 2002). Sampling perilaku ini pada
akhirnya bergantung pada asesor/guru, sehingga hal ini menjadi titik kritis
validitas asesmen, termasuk asesmen portofolio. Dikaitkan dengan istilah-istilah
validitas yang umum, Nitko (dalam Klenowski, 2002) menyatakan sebagai berikut:
1.
Validitas isi di dalam portofolio antara lain ditunjukkan
apakah karya di dalam portofolio searah dengan tujuan pembelajaran.
2.
Validitas konstruk di dalam portofolio antara lain
ditunjukkan, apakah karya di dalam portofolio mencerminkan keterampilan yang sesuai dengan konstruk keterampilan.
(Sebagai contoh, keterampilan pemecahan masalah memiliki konstruk yang berbeda
dengan keterampilan komunikasi).
3.
Validitas kriteria menunjukkan seberapa baik korelasi atau
prediksi pengukuran kriteria eksternal dengan fokus asesmen.
4.
Friedman et al. (2001) menyatakan bahwa kekuatan asesmen
portofolio adalah asesmen
5.
portofolio memiliki kekuatan validitas prediktif, yakni menunjukkan kekuatan untuk
memprediksi kinerja atau profesionalitas selanjutnya.
2. Reliabilitas
Portofolio
Esensi dari reliabilitas portofolio adalah apakah hasil asesmen dari portofolio serupa
masih
sama jika dilakukan oleh dua orang asesor? Garret et al. (2003), setelah
menganalisis bahwa berbagai penelitian yang ada masih memfokuskan pada
bagaimana menerapkan asesmen alternatif dan dampak asesmen alternatif,
merumuskan dasar metodologi untuk proses establishing dan
refining sistem penskoran asesmen alternatif untuk skala luas, dengan
memfokuskan pada reliabilitas asesmen portofolio. Garret et al. (2003)
merumuskan enam kriteria untuk penskoran portofolio yang reliabel, yakni:
1) Penskoran harus terjadi pada kondisi yang
sama.
2) Kriteria yang spesifik, dibuktikan oleh rubrik penskoran, harus dipahami dan
digunakan.
3) Contoh-contoh (eksemplar) harus tersedia
untuk tiap tingkat skala penskoran.
4) Pengecekan berkala untuk reliabilitas harus
dilakukan.
5) Penilaian multipel harus digunakan dalam
penskoran.
6) Pencatatan akurat dan evaluasi proses harus
dilakukan untuk memonitor hasil-hasilnya.
Berbagai pilihan statistik tersedia untuk melaporkan
analisis hasil reliabilitas, antara lain interrater agreement, kappa Cohen, dan
koefisien korelasi Pearson untuk reliabilitas (Garret et al., 2003). Interrater agreement didefinisikan
sebagai proporsi dari total pasangan
penilai, digunakan untuk pengukuran reliabilitas parsial.
Interrater agreement =
number of actual pairwise agreement
number of
potential agreement
Kappa
Cohen, dilambangkan k, menggambarkan
proporsi agreement yang diamati yang lebih besar daripada sekedar
kemungkinan.
k
= Proportion of Occurance –
Proportion of Expected
1-
Proportion of Expected
Harga k
terentang antara -1,00 hingga 1,00. Jika
k = 1,00, ini menunjukkan adanya agreement yang sempurna antar penilai.
Jika k = 0, ini menunjukkan tingkat agreement yang didapatkan oleh
kemungkinan/peluang. Harga k kurang dari
nol menunjukkan tingkat agreement yang lebih kecil dari sekedar
kemungkinan. Interrater agreement dan
Kappa Cohen tidak dapat digunakan untuk skor yang berupa rentangan. Koefisien
korelasi Pearson dapat memberikan data
yang menggambarkan keseluruhan distribusi skor, serta memberikan informasi
untuk monitoring dan training penilai (Garret et al., 2003).
BAB
III
PENUTUP
1.
Portofolio adalah
kumpulan hasil karya seorang siswa,
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh
siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau
mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
2.
Fungsi Portofolio
Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan siswa.
3.
Menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian
portofolio dalam 3 kelompok yaitu
a. Portofolio kerja (working portofolio)
b. Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
c. Portofolio penampilan (show portofolio)
4.
Perencanaan Portofolio oleh Guru
i.
Menentukan maksud portofolio
ii.
Menyesuaikan tugas dengan kurikulum
iii.
Menentukan indikasi
iv.
Menentukan format portofolio
v.
Pembatasan kuantitas
5.
Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
i.
Mampu
merefleksikan perubahan penting
dalam proses kemampuan intelektual peserta didik dari
waktu ke waktu;
ii.
Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi
peserta didik;
iii.
Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan
belajar-mengajar serta
menginformasikan pengajaran praktis
tentang kelebihan dan kekurangan
peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. 2008.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/pedoman-pengembangan-portofolio.pdf
Dasim Budimansyah. (2002). Model pembelajaran dan penilaian berbasis
portofolio. Bandung: Genesindo.
Eko putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Erman Suherman. 28 Januari 2011. Assesment Portofolio
"EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya". http://www.nationalforum.com/Electronic%20Journal%20Volumes/Thomas,%20ConnPortfolio%20Assessment%20A%20Guide%20For%20Teachers%20And%20Administrator.pdf. Bandung FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar