Pages

Minggu, 06 April 2014

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning/CTL



Nama              : Arif Rahman Hakim
Kelas              : PPGT 2012
MK                 : IPA SD/Ujian Tengah Semester
Pengampuh     : Dra. Yeti Auliaty, M.Pd


A.     Materi Yang Digunakan
Ø  Alat pernafasan burung.
Ø  Kelas : 5
Burung bernapas dengan paru-paru. Selain paru-paru, pernapasan pada burung juga dibantu oleh pundi-pundi (kantong) udara. Pundi-pundi udara ini merupakan alat bantu pernapasan, terutama pada saat terbang. Pada saat terbang, burung menyimpan udara di dalam pundi-pundi tersebut Pada saat burung tidak terbang, pernapasannya dilakukan dengan cara menghirup udara melalui hidung, tenggorok, paru-paru, dan pundi-pundi udara. Pada paru-paru inila terjadi pengikatan oksigen dan pelepasan karbon dioksida serta uap air. Pada saat terbang, burung bernapas dengan cara mengalirkan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara melalui gerakan sayapnya. Gerakan kedua sayapnya inilah yang menyebabkan pundi-pundi udara mengembang dan mengempis sehingga udara dapat masuk ke dalam paru-paru.

B.     Metode yang digunakan
Ø  Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL)
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru atau pengajar mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat




C.     Langkah-langkah Pebelajaran

     Kegiatan
                                             Deskripsi kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
Ø  Guru mengucapkan salam waktu masuk kelas
Ø  Guru mengkondidisikan kelas sebelum pembelajaran dimulai agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Ø  Guru membuka pelajaran dan berdo’a sebelum pelajaran dimulai.
1 x 35

















Kegiatan Inti
Ø  Guru menjelaskan materi apa yang akan dipelajari tentang alat pernafasan burung.
Ø  Setelah guru menjelaskan materi tentang   kepada siswa, siswa diajak keluar kelas.
Ø  Siswa dibagi secara perkelompok untuk melakukan pengamatan tentang alat pernafasan burung.
Ø  Siswa membawa LKS (lembar kerja siswa) yang dibagikan guru.
Ø  Siswa melakukan pengamatan untuk mengumpulan informasi-informasi dengan menggunakan semua indera atau memakai alat untuk membantu indera
Ø  Siswa mengamati dan mencatat apa yang mereka temukan tentang alat pernafasan hewan/burung
Ø  Siswa mengamati alat-alat pernafasan burung :
a.                Hidung
b.                Tenggorokan
c.                paru-paru
d.                dan pundi-pundi udara.

Ø  Siswa Menafsirkan pengamatan (interpretasi) Untuk dapat menafsirkan pengamatan, siswa harus dapat mencatat setiap pengamatan tentang alat-alat pernafasan burung.

Ø  Siswa   menghubung-hubungkan pengamatannya sehingga ditemukan pola atau keteraturan dari suatu segi pengamatan yang dilakukannya.
Ø  Siswa  mengelompokkan (klasifikasi) Dalam proses pengelompokan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari tahu fungsi dari pundi-pundi udara yang digunakan burung saat terbang.
Ø  Siswa  mencari dasar penggolongan tentang pernafasan hewan/burung.
Ø  Siswa  harus dapat berdiskusi dalam kelompok masing-masing
Ø  Siswa menyusun dan menyampaikan laporan tentang kegiatan yang dilakukannya secara sistematis dan jelas didalam kelas, atau dengan presentasi di depan teman dan guru.
Ø  Siswa juga harus dapat menggambarkan data yang diperolehnya dalam penelitian tentang pernafasan burung.
Ø  Siswa yang lain mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang  alat penafasan burung padda kelompok yang meliti tentang pernafasan burung.
Ø  Siswa menyimpulkan materi penelitian tentang pernafasan burung.

















1x35

Penutup
Ø  Siswa melakukan tanya-jawab sesuai dengan materi.
Ø  Siswa mengerjakan tugas evaluasi dari materi.
Ø  Siswa  mendapat tugas (PR).





Rabu, 02 April 2014

Hubungan IPS dengan Ilmu sosial lain



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia. Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya   

B.  RUMUSAN MASALAH
A. Mengapa pendidikan ips itu rasional?
B. Apakah tujuan pendidikan IPS itu?
C. Bagaimana hubungan IPS dengan mata pelajaran lainnya?

C. TUJUAN PENULISAN
A. Mengetahui Rasionalnya IPS
B. Mengetahui tujuan pendidikan IPS itu
C. Mengetahui hubungan IPS dengan mata pelajaran lainnya  


 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Rasional Pendidikan IPS
Rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah agar siswa dapat:
a.       Mensistimasikan pengetahuan dan kemampuannya, agar lebih bermakna
b.      Lebih peka dan tanggap terhadap masalah sosial sekitarnya secara rasional dan bertanggung jawab
c.       Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan masyarakatnya
Munculnya rasional pendidikan IPS adalah sebagai berikut:
a.       Karena siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda
b.      Masalah sosial sangat luas, kompleks, rumit, dan abstrak
c.       Dengan pendidikan IPS, siswa bisa dibimbing dan diarahkan untuk menghadapi masalah sosial disekitarnya.

B.     Tujuan Pendidikan IPS
Menurut KTSP 2006
1.     Agar siswa memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dg kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2.     Memiliki kemampuan dasar berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial dalam kehidupan social
3.     .Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4.     Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkal lokal, nasional dan global
Berdasarkan pada falsafah pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang termaksuk dalam UUD 1945. Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, kemudian apa tujuan dari pendidikan IPS yang akan dicapai? Tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. Berkaitaan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
a.       mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis
b.      mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial
c.       membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaand.      meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut Nursid Sumaatmadja adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu :
a.       pengetahuan dan pemahaman,
b.      sikap hidup belajar,
c.       nilai-nilai sosial dan sikap, dan
d.      keterampilan. 
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran ips di sekolah di organisasikan secara baik.Dari rumusan tujuan tersebut dapat di rinci sebagai berikut (Awan Mutakin, dalam puskur, 2006: 4).
a.       Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
b.      Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang di adaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat di gunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
c.       Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d.      Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e.       Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
f.       Memotivasi seseorang bertidak berdasarkan moral.
g.      Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi.
h.      Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang di hadapinya.
i.        Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi pembelajaran ips yang di berikan.

 C. Hubungan IPS dengan Ilmu Sosial Lain
Ilmu IPS dengan ilmu sosial yang lain mempunyai hubungan sebagai berikut :
a.          IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu social
b.         Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan dalam setiap pokok bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan perkembangan peserta didik.
c.          Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian isi ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS.
d.         Kesamaannya IPS dapat disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial sehingga menjadi menarik.

  Contoh :
1.      Keterkaitan IPS dengan SosiologiIlmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. ilmu sosial belum mempunyai kaedah-kaedah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat karena ilmu tersebut belum lama berkembang, sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah. Karena sifat masyarakat yang selalu berubah-ubah karena hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam. IPS di sini banyak mengambil sumber atau dalil-dalil dari Sosiologi.
2.      Keterkaitan IPS dengan Politik Ilmu politik merupakan salah satu dari kelompok besar ilmu sosial dan erat sekali hubungannya dengan disiplin ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, ilmu hukum, ekonomi, dan geografi. Semua ilmu sosial mempunyai objek yang sama, yaitu manusia sebagai individu maupun anggota kelompok (group). Dengan hal tersebut sangat membuktikan bahwa politik juga mempunyai hubungan erat dengan IPS yang sasaran yang diselidiki manusia dalam kehidupan masyarakat.·  
       Perbedaan IPS dengan ilmu sosial:Terletak pada tujuannya yaitu IPS ini tujuannya lebih cenderung mengarah ke pendidikan (bersifat pendidikan) dan IPS di sini bukan untuk mencari sebuah teori namun mengambil teori dari ilmu sosial dan IPS ini juga merupakangeneralisasi dari ilmu sosial yang lain·    
     Persamaan IPS dengan ilmu sosial: Persamaannya yakni mengenai objek yang dikaji, yakni manusia didalam lingkungan sosialnya. Kaitan antara IPS dan Ilmu-ilmu Sosial.Di atas telah disinggung mengenai definisi IPS dan ilmu sosial dari situ dapat kita simpulkan bahwa IPS sebenarnya adalah ilmu-ilmu sosial yang disiapkan untuk keperluan pendidikan disekolah dasar dan menengah, dengan kata lain ilmu-ilmu sosial adalah induk atau dasar dari Ilmu Pendidikan Sosial (IPS). Hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial dapat dipahami dengan lebih jelas berdasarkan konsep dasar dan generalisasi IPS yang dikembangkan oleh Mulyono T.J. yang telah dimodifikasi dan diperluas dalam Mukminan dkk. (2002: 62-77) sebagai berikut:
1     Antropologi
Antropas sendiri itu berarti manusia. Secara singkat antopologi berarti suatu studi tentang manusia dengan pekerjaannya (Anthropology is the study of man and his works). Pekerjaan manusia disini termasuk segala hasil pemikiannya atau hasil akal budinya, secara singkat diangkum dalam istilah kebudayaan. Adapun hubungannya dengan IPS ialah IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan, baik aspek lahiriah maupun batiniah.
2     Ekonomi
Ekonomi adalah tindakan manusia yang ditunjukan untuk mencari kemakmurannya. Tindakan manusia yang ditunjukan untuk mencapai kemakmuannya disebut tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi yaitu berusaha mencapai hasil yang sebenar-benarnya. Adapun hubungannya dengan IPS adalah IPS mengambil materi ilmu ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
3     Geogafi
Manusia baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok, tidak hanya melakukan intereaksi dengan sesamanya, melainkan juga melakukan intereraksi dengan alam lingkungannya. Hartshorne R. (1960) mengatakan bahwa geografi diartikan sebagai studi yang mencoba mengemukakan deskipsi ilmiah tentang bumi sebagai dunia kehidupan manusia. Geografi diartikan pula sebagai ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan deskripsi dan penjelasan tentang pola-pola lokasi gejala yang statis atau yang bergerak di permukaan bumi. Adapun hubungannya dengan IPS adalah IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
4     Sejarah
Istilah sejarah berasal dari kata Arab “sujaratun” yang artinya pohon. Pengertian pohon disini semula dimaksud sebagai “pohon silsilah”. Sebenarnya “silsilah” hanya salah satu aspek kecil saja dari pengertian sejaah yang sebenarnya. Dalam pengertian dasar, istilah sejarah adalah tejemahan dari bahasa Inggris “history” yang asal mulanya dari kata Yunani “Historia” yang artinya “suatu inkuiri” (suatu hasil penelitian). Sejarah termasuk salah satu dari ilmu-ilmu sosial. Sejarah menempati kedudukan yang khas, fokus kajian sejarah adalah manusia (individu atau kelompok masyarakat) yang hidup disuatu tempat (spasiai) tetentu pada suatu waktu (temporal) tertentu. Faktor waktu inilah yang paling membedakan sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5     Ilmu Politik
Definisi ilmu politik menurut Roger F. Soltau mengatakan bahwa ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan tersebut ; hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain. Kan W. Deutseh menyebutkan bahwa politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum. David Easton mengemukakan bahwa ilmu politik adalah kajian mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum. Selanjutnya Harold Laswell mengatakan bahwa politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan dan dimana. Adapun hubungannya dengan IPS adalah IPS mengambil materi ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dalam mengatur dan menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.

 6     Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial. Objek studi psikologi sosial adalah tingkah-laku manusia di masyarakat sebagai ungkapan proses mental, kejiwaan yang meliputi kemauan, minat, eaksi emosional, kecerdasan dan seterusnya, termasuk pembentukan kepibadiannya. Kalau sosiologi lebih memperhatikan peranan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat sebagai hasil adanya interaksi sosial, sedangkan perhatian psikologi sosial lebih terarah pada tingkahlakunya yang merupakan ungkapan perpaduan proses kejiwaan dengan rangsangan dari lingkunganya sebagai makhluk sosial. Hubungan IPS dan psikologi sosial IPS mengambil materi dari psikologi sosial yang mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan, pemikiran, tanggapan, dan spekulasi.
7     Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Latin “socius” dan kata Yunani “Logos”. Socius berarti teman dan logos berarti kata atau berbicara. Jadi sosiologi berarti berbicara mengenai teman, yang dalam perkembangannya berarti ilmu mengenai masyarakat. Sebagai ilmu sosial, keterkaitan IPS dengan ilmu sosial adalah IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungan antara individu dan masyarakat tersebut.              
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyaraka
Ilmu IPS dengan ilmu sosial yang lain mempunyai hubungan sebagai berikut :
1.      IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu sosial.
2.      Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan dalam setiap pokok bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan perkembangan pesrerta didik.
·         Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian isi ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS.
·         Kesamaannya IPS dapat disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial sehingga menjadi menarik.
Contoh :

Keterkaitan IPS dengan Sosiologi
ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. ilmu sosial belum mempunyai kaedah-kaedah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat karena ilmu tersebut belum lama berkembang, sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah. Karena sifat masyarakat yang selalu berubah-ubah karena hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam. IPS di sini banyak mengambil sumber atau dalil-dalil dari Sosiologi.

Keterkaitan IPS dengan Politik

Ilmu politik merupakan salah satu dari kelompok besar ilmu sosial dan erat sekali hubungannya dengan disiplin ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, ilmu hukum, ekonomi, dan geografi. Semua ilmu sosial mempunyai objek yang sama, yaitu manusia sebagai individu maupun anggota kelompok (group). Dengan hal tersebut sangat membuktikan bahwa politik juga mempunyai hubungan erat dengan IPS yang sasaran yang diselidiki manusia dalam kehidupan masyarakat.

Perbedaan IPS dengan ilmu sosial:
Terletak pada tujuannya yakni :
IPS ini tujuannya lebih cenderung mengarah ke pendidikan (bersifat pendidikan) dan IPS di sini bukan untuk mencari sebuah teori namun mengambil teori dari ilmu sosial dan IPS ini juga merupakangeneralisasi dari ilmu sosial yang lain

Hubungan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial

a.       Hubungan IPS dan Geografi
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan bumi, garis lintang, garis bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi ruang serta lingkungan, sumber daya alam serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.

1.      Hubungan IPS dan Ekonomi
          IPS mengambil materi ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.

2.       Hubungan IPS dan Ilmu Politik
          IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.

3.      Hubungan IPS dan Ilmu Sejarah
          IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.

4.      Hubungan IPS dan Antropologi
          IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah.


5.      Hubungan IPS dan Sosiologi
          IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara umum dan hubungan antar individu serta masyarakat tersebut.

6.      Hubungan IPS dan Psikologi Sosial
          IPS mengambil materi psikologi sosial terkait dengan mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan, pemikiran, tanggapan, dan psikulasi.

7.      Hubungan IPS dan Ilmu Hukum
          IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturan-peraturan tingkah laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah.

Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu social saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu social, terurai disiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan hokum. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.


DAFTAR PUSTAKA